October 19, 2010

Silaturrahim dalam amalan Islam

Kata silaturahmi berasal dari kata shilat bila diwashl yang berarti menyambungkan, atau menghimpun, dan ar-rahiim yang berarti kasih sayang. Imam Nawawi memberi batasan, “Shilatur rahim artinya berbuat baik kepada kerabat sesuai dengan kondisi yang menyambung maupun yang disambung. Ibnu Manzhur menjelaskan,Shilatur rahim merupakan kiasan tentang berbuat baik kepada kerabat yang ada hubungan nasab maupun perkawinan, bersikap sayang dan santun kepada mereka, memperhatikan kondisi mereka, meskipun mereka jauh atau menyakiti. Bersilaturrahim dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain: lewat harta benda, pelayanan, kunjungan, salam, dan lain-lain.”

Sandaran ayat Al-Qur’an yang memerintahkan silaturahim al:
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (An-Nisa’: 1)
Berikut hadits-hadits yang berkait dengan silaturrahim:
§   Salman bin Amir r.a. berkata, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya sedekah yang diberikan kepada orang miskin hanya satu sedekah. Sedangkan yang diberikan kepada keluarga terdapat dua pahala: sedekah dan silatur-rahim.”
§   Uqbah bin Amir meriwayatkan, aku menemui Rasulullah dan aku mulai mendahului beliau untuk memegang tangannya. Namun ternyata beliau mendahuluiku dan memegang tanganku seraya berkata, “Ya Uqbah, maukah kamu aku beritahu tentang akhlak terbaik milik penduduk dunia maupun akhirat? Kamu menyambung orang yang memutuskan silatur-rahim, memberi kepada orang yang mengharamkan untuk memberimu, dan memaafkan orang yang menzhalimimu. Ketahuilah, siapa yang ingin dipanjangkan umurnya, dilapangkan rezkinya, hendaknya ia menyambung silatur-rahim.”
§   Seseorang dari Khaitsam meriwayatkan, aku datang menemui Nabi saw. yang kala itu beliau sedang bersama beberapa orang sahabatnya. Aku katakan, “Kamukah orangnya yang mengaku sebagai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Benar.” Ia berkata lagi, “Ya Rasulullah, amal apakah yang paling dicintai Allah.” Beliau menjawab, “Beriman kepada Allah.” Aku katakan, “Ya Rasulullah, lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Kemudian silatur-rahim.” Aku katakan, “Ya Rasulullah, lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Kemudian amar ma’ruf nahi mungkar.” Aku tanyakan, “Perbuatan apa yang paling dibenci Allah?” Beliau menjawab, “Menyekutukan Allah.” Aku tanyakan, “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Memutuskan silatur-rahmi.” Aku tanyakan lagi, “Apa lagi?” Beliau menjawab, “Memerintahkan yang mungkar dan mencegah yang ma’ruf.”
§   Amr bin Dinar berkata, “Ketahuilah olehmu, tidak ada langkah yang lebih agung setelah langkah untuk menunaikan kewajiban selain langkah menuju kerabat.”
Manfaat Shilatur Rahim:
1.     Tergapainya keluasan rezeki dan keberkahan usia.
2.     Mendapatkan keridhaan Allah dan cinta hamba.
3.     Menguatkan tali penghubung masyarakat: antara satu pribadi dalam keluarga dan antara keluarga itu sendiri. Baik melalui perkawinan maupun nasab.
4.     Merasakan kebersamaan Allah dan mendapatkan dukungan dari Allah yang Maha Kuat, Maha Perkasa, lagi Maha Menyambung.
5.     Menguatkan hubungan antar kerabat dekat. Dimana menyambung kerabat dekat lebih banyak pahalanya dari pada yang jauh.